Kamis, 19 Mei 2011

Resume DBA Pertemuan 9

Database Connectivity

1. Koneksi database

adalah sebuah fasilitas dalam ilmu komputer yang memungkinkan perangkat lunak client untuk berkomunikasi dengan perangkat lunak database server. Sambungan diperlukan untuk mengirimkan perintah dan menerima jawaban.

Hal yang harus diperhatikan dalam Koneksi Database:
  • Knowing the business, not only technology 
  • Centralized or Distributed 
  • Thin client or fat client 
  • Database gateway 
  • Network Trafic 
  • Webbase or dekstop:
             * Need provider?
             * Availability?
             * Red use down time

2. Elemen – elemen dalam Database Connectivity

Database adalah repositori dimana data disimpan untuk perusahaan. Java EE mengakses aplikasi database relasional melalui API JDBC. Untuk prosedur administrasi. JDBC Connection Pool adalah sekelompok koneksi dapat digunakan kembali untuk database tertentu untuk prosedur administrasi.

3. Pooling Connection

Koneksi database yang terbatas dan mahal dapat memakan waktu yang tidak proposional dan lama untuk menciptakan relatif terhadap operasi yang dilakukan pada mereka. Hal ini sangat tidak efisien untuk sebuah aplikasi untuk membuat menutup koneksi database jika perlu untuk memperbaharui database.

4. ODBC (Open Database Connectivity)

Sebuah standar terbuka untuk konektivitas antar mesin basis data. Standar ini menyediakan API yang dapat digunakan untuk menjalankan dan mengoneksikan sebuah aplikasi dengan sbeuah sistem managemen basis data (SMBD). Pada Desainer ODBC membuatnya dengan tujuan agar ODBC terbebas dari penggunaan bahasa pemrograman tertentu, sistem manajemen basis data tertentu, dan sistem operasi tertentu.

5. Komponen utama ODBC
  • ODBC API : Sekumpulan panggilan fungsi kode – kode kesalahan dan sintaksis SQL yang mendefinisikan bagaimana data dalam sebuah DBMS diakses. 
  • Driver basis data ODBC : driver yang mampu memproses panggilan fungsi ODBC untuk sebuah DBMS tertentu. 
  • ODBC Driver Manager : yang bertugas untuk memuat driver basis data ODBC yang dibutuhkan oleh aplikasi. 
6. Jadi kesimpulannya terdapat beberapa hal yang penting yang harus diperhatikan, yaitu :
  • Knowing the business, not only technology [fokus terhadap pemahaman tentang bisnis] 
  • Centralized or distributed [memperhitungkan apakah menggunakan databse terpusat atau terdistribusi] 
  • Thin client fat client [melihat apakah client yang di layani dalam kapasitas kecil atau besar] 
  • Database gateway [melihat hubungan – hubungan (connect) dan pembatasanannya] 
  • Network trafic [kemampuan atau kinerja dalam trafic network] 
  • Database design [bagaimana disain dari database tersebut] 

Resume DBA Pertemuan 8

Data Movement dan Distribution Database

1. Data Movement

Proses data movement ini adalah memindahkan (dapat diakatakan membackup juga) data – data dari database yang berupa data, indeks, grand, schema, dan lain – lain ketempat baru. Tempat baru ini bisa ke dalam database baru atau memang untuk dibackup saja.

2. Data movement terdiri dari 2 bagian besar yaitu :

  • Load & Upload [difokuskan untuk memindahkan data yang berupa indeks atau data itu sendiri alias isi dari database tersebut] 
  • Export & Import [memindahkan data secara lengkap, mulai dari grand, schema, dan seluruhnya] 
      Jika dilihat, load tersebut behubungan dengan import dan upload berhubungan dengan export

         Load berfungsi untuk memasukan data / transaksi ke sebuah table. Dapat dikatakan juga insert, replace, atau update. Sedangkan upload berfungsi untuk membuat dari data table ke fisik / file. Kelemahan load adalah dalam prosesnya bisa saja terjadi data yang tidak berpindah secara sempurna.

Upload Parameter
  • Limit [membatasi beberapa record] 
  • Sample [mencari sample yang telah ditentukan] 
  • When [berdasarkan kondisi] 

Dan pada upload, hanya satu parameter saja yang dapat berjalan alias tak bisa berjalan bersamaan apabila parameternya lebih dari 1.

3. Bulk Data Movement (Software Pendukung)
  • ETL [Extrat Transform Load], software yang focus terhadap data warehouse 
  • Replication and Propagation, software yang memonitoring source database dan target, dan yang dihasilkan oleh software ini adalah pencatatatn log. 
Perlu diperhatikan juga hak akses dalam load & unload, import & export minimal adalah akses select.

4. Distribution Database


Ada 3 macam distribiton database yaitu :


  • Autonomi [idependent], untuk tabel umum akses yang diberikan berbeda dari setiap user. 
  • Isolation [stand alone], untuk tabel khusus (privacy) itu terpisah dari user. 
  • Transparancy [all user], akses tabel terpisah dari user tetapi user masih dapat mengaksesnya. 
       Lawan dari database terdistribusi adalah database terpusat. Server yang terpusat memang diuntungkan dalam sisi maintenance sedangkan server terdistribusi lebih rumit dalam proses integrasinya.
       Jika database terdistribusi paling tidak membutuhkan Sumber Daya Manusia [SDM] yang baik, network yang lebih baik karena permasalahan network itu sangat fatal dan biasanya permasalahannya tidak jauh – jauh dari permasalahan traffic network. Dan yang tidak boleh dilupakan adalah request dan respon.

Senin, 02 Mei 2011

Resume DBA pertemuan 7

STORAGE MANAGEMENT

1. ORACLE INSTANCE


Oracle database selalu diasosiasikan dengan Oracle Instance. Saat database dijalankan pada database server, oracle mengalokasikan memory yang disebut System Global Area (SGA) dan menjalankan beberapa oracle background process. Kombinasi dari SGA dan Oracle processes disebut dengan Oracle Instance. Memory dan proses dari instance mengatur data dalam database secara efisien dan dapat melayani satu atau lebih user yang menggunakan basis dataini.

2. MEMORY STRUCTURE

Memory di Oracle digunakan untuk menyimpan:

  • Kode program yang akan dieksekusi
  • Informasi tentang session
  • Data yang akan dieksekusi
  • Informasi yang di share dan dikomunikasi oleh proses yang lain. Misalnya locking information
  • Cache information
C. Dasar struktur memory yang berhubungan dengan oracle:
  • Software code ares
     Bagian dari memory yang digunakan untuk menyimpan kode program yang akan dieksekusi. Perintah/kode oracle disimpan di software code areas yang biasanya berada di tempat yang berbeda-beda sesuai dengan program dari user. Ukuran software codes areas statis, berubah jika dilakukan installasi ulang atau update.

 System Global Area (SGA)
         Memory Structure dasar yang berhubungan dengan Oracle instance adalah :

             - System Global Area (SGA) : di-share oleh semua server dan background process

             - Program Global area (PGA) : Private untuk masing-masing server dan background              process. Satu PGA untuk masing-masing proses.

             - Merupakan memory area yang meliputi data dan control informasi untuk instance.


- SGA mencakup data struktur berikut ini:

  • Database buffer cache
  • Redo log
  • Shared pool
  • Large
  • Java pool
  • Steams pool

 Program Global Area (PGA)

  • Program Global Area (PGA) adalah memory yang terdiri dari data dan control information untuk masing-masing proses server.
  • Proses dalam oracle server memberikan layanan bagi client. Masing-masing proses server memiliki PGA sendiri-sendiri yang dibuat saat proses di server dimulai.
  • PGA diakses secara eksklusif oleh server proses
  • PGA ditulis dan dibaca hanya oleh kode oracle.
4. SPACE MANAGEMENT

Manajemen ASM

Automatic Storage Management (ASM) yang dimiliki oleh Oracle 10g ini dapat meningkatkan kemampuan dalam memanajemen dan menkonsolidasikan antar data dalam basis data/ database.

ASM menyediakan fungsionalitas sebagai berikut:

  • Mengatur kelompok disk, disebut disk group.
  • Mengelola disk redundansi dalam suatu disk group.
  • Menyediakan dekat-optimal I / O menyeimbangkan tanpa tuning manual.
  • Memungkinkan manajemen objek database tanpa menyebutkan mount point dan nama file.
  • Mendukung file ukuran besar.
E. Tablespace

Oracle mempunyai definisi tablespace yang sama dengan DB2.
  • Tablespace merupakan bagian dari arsitektur logic database Oracle [secara sekilas, struktur logik database Oracle adalah tablespace, segment, extent, dan block].
  • Tablespace digunakan sebagai tempat (storage) bagi segment (object database)

Terdapat 4 jenis:

  • System tablespace
Menyimpan informasi operasional dan menentukan atribute dari data yang disimpan seperti tipe data, besar maksimum dari sebuah column, pemilik data dan lain-lain.
  • SYSAUX tablespace
Sebagian besar dari tool yang digunakan untuk menjalankan aktifitas database menyimpan object dan informasi di dalam tablespace ini. Ketika database dibentuk, tablespace ini wajib dibuat.

  • Default temporary tablespace
Berguna untuk penampungan sementara dari hasil output resultset atau untuk mendukung aktifitas seperti sorting. Sangat berguna jika memory yang ada tidak cukup untuk menjalankan sebuah operasi.
  • Undo tablespace
Berguna untuk menyimpan row yang diubah namun belum dicommit atau diroll back.

F. Datafiles 

Sebuah tablespace di database Oracle terdiri dari satu atau lebih datafiles fisik. Suatu datafile dapat dikaitkan dengan hanya satu tablespace dan hanya satu database.

Oracle menciptakan datafile untuk tablespace dengan mengalokasikan jumlah tertentu pada ruang disk 

G. Redo Logs

Redo Log File merupakan jenis berkas yang sangat penting. Berkas Redo Log File yang rusak kadang membuat database sama sekali tidak bisa dibuka. Redo Log Files ini pada umumnya memuat transaksi transaksi, namun dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama.

Fungsi Redo logs


  • Recover database
  • Update standby database
  • Mendapatkan informasi tentang History penggunaan database

memiliki tingkat status:

CURRENT : status ini berarti kelompok redo log files sedang ditulis oleh LGWR ( Log Writer ) untuk merekan data – data redo untuk semua transaksi yang terjadi di basis data.

ACTIVE : Status ini berarti kelompok Redo Log Files masih memuat data – data redo yang diperlukan untuk pemulihan instance.

INACTIVE : Checkpoint yang dibicarakan dia atas sudah dieksekusi, yang berarti kelompok Redo Log Files yang bersangkutan tidak diperlukan lagi dalam pemulihan instance, dan dapat digunakan sebagai kelompok CURRENT


H. Rollback Segment

Rollback segment dipakai untuk menyimpan data sebelum transaksi. Sehingga selama transaksi itu belum di commit, session lain masih dapat melihat data yang original. Hal ini untuk menjaga consistency. Data tersebut juga dipakai untuk me rollback transaksi jika user mengeluarkan perintah ROLLBACK

I. Archive log

Archived log digunakan untuk recovery database. Bila kita me-restore dari hasil offline backup, maka data yang bisa diambil adalah data ketika offline backup dilakukan. Jadi, seandainya full backup dilakukan sebulan yang lalu, maka data yang bisa diselamatkan (diambil) adalah data sebulan yang lalu tersebut.

Berbeda dengan jika kita me-restore dari hasil online backup. Setelah file backup di-restore, kemudian archived log yang terbentuk setelah online backup (yang berisi rekaman transaksiitu) di-apply kembali (istilahnya recovery). Sehingga kita bisa mendapatkan data sampai archived log terakhir, atau sesaat sebelum terjadi bencana (kerusakan database).

Resume DBA Pertemuan 6

DISASTER PLANNING




A. Berbagai bencana yang mungkin terjadi antara lain adalah:
  1. Bencana alam disebabkan oleh kondisi geografis dan geologis dari lokasi
  2. Kebakaran disebabkan oleh faktor lingkungan dan pengaturan sistem elektrik yang dapat menyebabkan korsleting
  3. Kerusakan pada jaringan listrik disebabkan oleh sistem elektrik
  4. Serangan teroris disebabkan oleh lemahnya keamanan fisik dan non fisik data center
  5. Sistem atau perangkat yang rusak terkait dengan kesalahan manajemen pengawasan perangkat
  6. Kesalahan operasional akibat ulah manusia
  7. Virus misalkan disebabkan oleh kesalahan pemilihan anti virus yang digunakan

B. Pengertian Disaster Recovery :

Disaster Recovery menurut terjemahan aslinya mengandung arti pemulihan bencana. DR jika dikaitkan dengan dunia bisnis, akan membawa kita pada definisi Disaster Recovery Planning . Bisnis akan bergantung pada informasi yang tersebar dan aplikasi yang memproses informasi tersebut, sehingga aplikasi penopang utama yang spesifik menjadi sangat kritikal sehingga ketika terjadi gangguan hanya beberapa saat maka dapat melumpuhkan kelangsungan bisnis perusahaan.



C. 2 Jenis informasi yang harus diperhatikan:

  1) Informasi yang menjelaskan struktur data, seperti entitas, atribut, dan relasi. Informasi ini biasanya dinyatakan dalam bentuk grafik seperti entity-relationship diagrams (E-RD).

  2) Informasi yang menggambarkan aturan atau batasan yang dapat menjaga integritas data. Biasanya disebut aturan bisnis (business rules), batasan-batasan ini harus di tuangkan dalam data dictionary/directory (atau repository) suatu organisasi.  



D. Disaster recovery planning 

merupakan serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk mengurangi kemungkinan dan membatasi kerugian akibat bencana pada proses bisnis yang penting. Bencana yang dimaksud bisa berupa banjir, kebakaran, gempa bumi, ataupun virus, kegagalan harddisk, serangan dari cracker, dan lain sebagainya. Tentunya bencana seperti ini sangat mengancam data atau informasi perusahaan atauperorangan

F. Disaster Recovery Plan
Disaster recovery plan merupakan program yang tertulis dan telah disetujui, diimplementasikan,serta  dievaluasi secara periodik, yang menfokuskan pada semua aksi yang perlu dilakukansebelum, ketika, dan setelah bencana. Rencana ini disusun berdasarkan review secaramenyeluruh terhadap bencana-bencana yang potensial, yang mencakup lingkup fasilitas,lokasi geografis, atau industri. Rencana ini juga merupakan pernyataan dari tanggapan yangtepat untuk proses pemulihan yang bersifat efektif terhadap biaya dan cepat. Oleh karena itu,rencana yang dibuat haruslah mengidentifikasi di mana, yang mana, dan bagaimana record-record dapat diperoleh. 
Hal-hal Lain Yang Perlu Diperhatikan Dalam Menyusun Disaster Recovery Plan :
Berikut adalah daftar hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan ketika membuat Information Disaster Recovery Plan sebuah perusahaan :

memastikan keamanan para pekerja dan pengunjung pada lokasi di mana mereka berada;

melindungi record dan informasi penting;

memastikan keamanan fasilitas dan lokasi-lokasi bisnis;

memastikan ketersediaan material, perlengkapandan peralatan;

mengurangi risiko bencana yang diakibatkan oleh kesalahan manusia  atau kegagalan peralatanyang digunakan;

data-data dan fasilitas penting lainnya telah ditata dengan baik sehingga memudahkan prosespemulihan ketika bencana alam terjadi;



G. Prasyarat Dalam Pembuatan Disaster Recovery Plan 


Prasayarat 1: Informasi dipandang sebagai Sumber Daya Perusahaan
Prasyarat 2: Asuransi Yang Cukup
Prasyarat 3: Program Record  Yang Penting
Prasyarat 4: Jadwal Penyimpanan Record
Prasyarat 5: Sistem Klasifikasi dan Penggunaan Kembali Record
Prasyarat 6: Program Sekuritas Yang Cukup

H. Back Up Database
Backup mengacu pada pembuatan salinan data dari database, sehingga salinan ini dapat digunakan untuk mengembalikan data semula dari peristiwa kehilangan data ataupun kerusakan data.
Alasan Melakukan Back Up
Melindungi database dari berbagai jenis kegagalan, antara lain:
Statement failure:
User error
Network failure
Instance failure 
Media failure